welcome

Tersenyum dalam Tekanan, Tegar dalam Ujian, Teguh dalam Pendirian dan Yakinlah slalu ada Metamarfosa Kehidupan

Rabu, 28 Maret 2012

Ketika Allah bilang TIDAK

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah ambillah
kesombonganku dariku."
Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang
mengambil, tapi kau yang harus
menyerahkannya."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah
sempurnakanlah kekurangan anakku yang
cacat."
Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah
sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku
kesabaran." Allah berkata, "Tidak.
Kesabaran didapat dari ketabahan dalam
menghadapi cobaan, tidak diberikan,
kau harus meraihnya sendiri."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku
kebahagiaan."
Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan,
kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri
untuk menghargai keberkahan itu."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah jauhkan
aku dari kesusahan."
Allah berkata, "Tidak. Penderitaan
menjauhkanmu dari jerat duniawi dan
mendekatkanmu pada-Ku."

Ketika manusia berdoa, "Ya Allah beri aku
segala hal yang menjadikan hidup ini
nikmat."
Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan
supaya kau menikmati segala hal."

Ketika manusia ber doa, "Ya Allah bantu aku
MENCINTAI orang lain, sebesar cinta-Mu
padaku.
Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti .!!"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak
adil, kita telah susah payah memanjatkan
doa,
meminta dan berusaha, pagi-siang-malam,
tapi tak ada hasilnya.

Kita mengharapkan diberi pekerjaan,
puluhan-bahkan ratusan lamaran
telah kita kirimkan tak ada jawaban sama
sekali, sementara orang lain dengan
mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan
mengharapkan jabatan,
tapi justru orang lain yang mendapatkannya
tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup
yang baik dan sesuai,
Berakhir dengan penolakan dan kegagalan,
orang lain dengan mudah berganti
pasangan.

Kita menginginkan harta yang
berkecukupan, namun kebutuhanlah yang
terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak
kecil yang sedang demam dan pilek
lalu kita melihat tukang es.
Kita yang sedang panas badannya merasa
haus dan merasa dengan minum es
dapat mengobati rasa demam (maklum anak
kecil).

Lalu kita meminta pada orang tua kita
(seperti kita berdoa memohon pada Allah)
dan merengek agar dibelikan es.
Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat
memperparah penyakit kita.

Tentu dengan segala dalih kita tidak
dibelikan es
Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu
baru boleh minum es yang lezat itu.

Begitu pula dengan Allah, segala yang kita
minta Allah tahu apa yang paling baik bagi
kita.

Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia
ini Allah mengabulkannya.
Karena Allah tahu yang terbaik yang kita
tidak tahu.

Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari
"pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.

"Allah selalu menjawab semua doa umatnya, walau terkadang jawaban itu adalah TIDAK."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar